Skip to main content
728

8 Bahaya Sering Konsumsi Makanan Ringan Kemasan - Media Indonesia

  Kesehatan, Kuliner, Lifestyle, 

8 Bahaya Sering Konsumsi Makanan Ringan Kemasan

MAKANAN ringan kemasan adalah jenis makanan yang dikemas dalam wadah tertutup seperti plastik, kaleng, atau kertas aluminium, biasanya berukuran kecil dan praktis untuk dikonsumsi kapan saja.

Makanan ini umumnya siap makan tanpa perlu dimasak, dan memiliki masa simpan yang cukup lama berkat bahan pengawet atau proses pengolahan tertentu.

1. Tinggi Garam

  • Banyak snack kemasan mengandung garam berlebih.
  • Efek: meningkatkan tekanan darah, risiko hipertensi, dan penyakit jantung.

2. Mengandung Lemak Trans dan Jenuh

  • Lemak ini banyak ditemukan dalam keripik, biskuit, dan makanan cepat saji.
  • Efek: meningkatkan kolesterol jahat, menurunkan kolesterol baik, serta risiko penyakit jantung.

3. Tinggi Gula

  • Makanan ringan manis seperti permen dan kue kering mengandung gula tinggi.
  • Efek: meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan gigi berlubang.

4. Mengandung Bahan Kimia dan Pengawet

  • Seperti MSG, pewarna buatan, dan natrium benzoat.
  • Efek: dapat memicu alergi, gangguan pencernaan, hingga potensi zat karsinogenik.

5. Mengganggu Pencernaan

  • Serat yang sangat rendah yang menyebabkan sembelit atau gangguan usus.
  • Perut terasa tidak nyaman jika dikonsumsi terus-menerus.

6. Penyebab Kenaikan Berat Badan

  • Kandungan kalori tinggi dan rendah nutrisi yang dapat memicu penumpukan lemak.
  • Makan berlebihan jadi kebiasaan karena tidak membuat kenyang.

7. Bisa Mengganggu Konsentrasi dan Mood

  • Gula berlebih dan aditif bisa menyebabkan fluktuasi energi.
  • Mood swing, lemas, dan sulit fokus bisa muncul akibat pola makan tidak sehat.

8. Berbahaya untuk Anak-anak

  • Mengganggu pertumbuhan, mengurangi nafsu makan terhadap makanan sehat.
  • Dapat membentuk kebiasaan makan buruk sejak dini.

Untuk menguranginya, ganti snack kemasan dengan buah segar, kacang-kacangan, atau yogurt. Perhatikan label komposisi dan nilai gizi, serta batasi konsumsi maksimal 1 sampai 2 kali seminggu. (Z-4)

Posting Komentar

0 Komentar

Sumber Pos

Opsitek

728