Kesehatan
7 Makanan dan Minuman yang Bisa Kurangi Risiko Kanker, Apa Saja?
/data/photo/2025/06/11/684982814985d.jpg)
KOMPAS.com - Pola makan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari ternyata punya pengaruh besar terhadap risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa gaya hidup tidak sehat, terutama dari makanan olahan berlebihan seperti junk food atau ultra-processed food, bisa meningkatkan potensi timbulnya kanker.
Meski tidak ada satu jenis makanan atau minuman yang bisa benar-benar mencegah kanker, mengombinasikan pola makan sehat dan seimbang dapat membantu menurunkan risikonya secara signifikan.
Beberapa bahan makanan dan minuman bahkan diketahui memiliki senyawa aktif yang mampu memperlambat atau menghambat pertumbuhan sel kanker.
Kisah Noshir Gowadia, Insinyur Jet Bomber B-2 AS yang Membelot ke China
Lalu, apa saja makanan dan minuman yang dapat mengurangi risiko penyakit kanker?
Baca juga: Dokter Peringatkan Bahaya HPV, Virus Pemicu Kanker Serviks yang Sering Tak Disadari
Makanan dan minuman yang membantu mengurangi risiko kanker
Salah satu ahli gastroenterologi lulusan Harvard, Dr. Saurabh Sethi, mengungkapkan ada beberapa jenis minuman dan makanan alami yang bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat untuk membantu menurunkan risiko kanker.
Menariknya, makanan dan minuman ini bukan tergolong mahal atau sulit ditemukan, tetapi justru sangat mudah dibuat di rumah.
Beragam makanan dan minuman itu bekerja secara alami dengan cara mengurangi peradangan dalam tubuh, membantu regenerasi sel, dan memperkuat sistem imun.
Baca juga: 8 Makanan Terbaik Selama Kemoterapi untuk Penderita Kanker dan Manfaatnya
Berikut daftar makanan dan minuman yang direkomendasikan Dr. Sethi:
1. Teh hijau
Teh hijau sudah lama dikenal sebagai minuman kaya manfaat, yakni mulai dari membantu penurunan berat badan, detoksifikasi, hingga menjaga kesehatan jantung.
Tak hanya itu, teh hijau bahkan disebut memiliki potensi besar dalam membantu melawan kanker.
Baca juga: Apa Saja Makanan yang Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi? Ini 8 Daftarnya
"Teh hijau mengandung antioksidan kuat seperti katekin, yang bisa menghambat aliran darah ke sel kanker," ujar Dr. Sethi, dikutip dari Times of India, Selasa (24/6/2025).
Dengan begitu, pertumbuhan tumor dapat diperlambat, bahkan dihentikan sejak tahap awal.
Varian teh hijau seperti matcha, yang berasal dari daun teh hijau utuh yang digiling halus, mengandung konsentrasi epigallocatechin gallate (EGCG) lebih tinggi. Zat inilah yang berperan aktif melindungi sel dari kerusakan dan mutasi.
Baca juga: Tanda Kanker Paru-paru di Dada, Leher, dan Mata yang Jarang Disadari
2. Smoothie hijau
Smoothie hijau sering menjadi andalan bagi mereka yang ingin menjalani hidup sehat.
Tapi lebih dari sekadar tren diet, smoothie hijau bisa menjadi salah satu cara alami untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melawan peradangan yang memicu kanker.
Campuran bahan-bahannya sangat kaya nutrisi. Bayam, misalnya, mengandung lutein dan folat yang penting untuk memperbaiki DNA.
Baca juga: Makanan yang Bantu Menurunkan Tekanan Darah, Ada Pisang hingga Ikan Berlemak
Seledri dan mentimun memberikan hidrasi dan apigenin, senyawa alami dengan potensi antikanker.
Tak ketinggalan, tambahan jahe kecil saja sudah menyumbang gingerol, zat aktif yang terbukti dalam beberapa studi mampu menekan pertumbuhan sel kanker.
“Campurkan sayuran berdaun hijau seperti bayam atau kale, tambahkan mentimun, seledri, dan sedikit jahe. Ini bukan hanya segar tapi juga kaya antioksidan dan antiradang,” saran dokter yang dikenal karena pendekatannya dalam memadukan ilmu kedokteran dengan prinsip nutrisi yang mudah diterapkan itu.
Hindari menambahkan terlalu banyak buah manis atau pemanis tambahan agar tidak mengganggu efek anti-inflamasi alami dari smoothie tersebut.
Baca juga: 6 Tanda Layanan Kanker yang Sering Diabaikan, Apa Saja?
3. Latte kunyit (susu emas)
Minuman tradisional ini mulai naik daun dalam beberapa tahun terakhir dan dikenal sebagai turmeric latte atau golden milk.
Kunyit sendiri mengandung kurkumin, senyawa aktif yang dikenal sebagai anti-inflamasi dan berpotensi memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Namun kurkumin memiliki tantangan dalam hal penyerapan oleh tubuh.
Baca juga: 11 Manfaat Kesehatan Daun Kelor yang Perlu Diketahui
Untuk mengoptimalkannya, kunyit perlu dikombinasikan dengan lada hitam yang mengandung piperin, yakni zat yang bisa meningkatkan penyerapan kurkumin hingga 2.000 persen.
“Saya membuatnya dengan susu almond tanpa pemanis dan sedikit lada hitam agar penyerapannya maksimal,” ungkap Dr. Sethi.
Untuk manfaat terbaik, buatlah minuman ini sendiri di rumah dengan bahan alami seperti susu nabati, sedikit minyak sehat (misalnya minyak kelapa), kunyit bubuk murni, dan sejumput lada hitam.
Hindari produk instan yang sering mengandung gula tambahan dan perasa buatan.
Baca juga: Penelitian Ungkap Pekerjaan yang Berisiko Meningkatkan Kanker Ovarium, Apa Saja?
4. Buah beri
Selain minuman sehat, Dr. Sethi juga menekankan pentingnya konsumsi buah-buahan tertentu untuk menjaga kesehatan, salah satunya adalah buah beri.
Dilansir dari NDTV (19/5/2025), buah beri, seperti stroberi, blueberry, raspberry, dan blackberry, dikenal sebagai sumber antioksidan tinggi.
Kandungan fitonutriennya mampu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas serta memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Baca juga: Minum Apa agar Jantung Tetap Sehat? Berikut 7 Daftarnya
Dengan rasa yang segar dan mudah diolah menjadi camilan, topping oatmeal, atau campuran smoothie, buah beri bisa menjadi pilihan yang lezat sekaligus bermanfaat untuk kesehatan.
5. Brokoli dan kembang kol
Sayuran cruciferous atau dari keluarga silangan seperti brokoli dan kembang kol juga tak boleh dilewatkan.
Sayuran ini mengandung senyawa aktif bernama sulforafan, yakni zat yang menurut penelitian berpotensi membantu menetralisir zat karsinogen serta menghancurkan sel kanker pada tahap awal.
Baca juga: 7 Minuman Pagi untuk Bantu Turunkan Kolesterol, Ini Kata Ahli
Mengonsumsi brokoli atau kembang kol secara rutin, baik dalam bentuk tumisan ringan, kukusan, maupun sebagai campuran salad, bisa menjadi langkah sederhana untuk mendukung perlindungan alami tubuh terhadap kanker.
6. Bawang putih
Bumbu dapur yang satu ini ternyata punya khasiat lebih dari sekadar penyedap rasa.
Bawang putih mengandung allicin, senyawa dengan sifat antioksidan kuat yang berfungsi melawan peradangan dan memperkuat daya tahan tubuh.
Baca juga: 10 Makanan dan Herbal yang Bisa Menjadi Detoks Alami untuk Tubuh
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, Dr. Sethi menyarankan agar bawang putih ditambahkan di akhir proses memasak.
Cara ini akan membantu menjaga senyawa aktifnya tetap utuh dan lebih mudah diserap tubuh.
7. Kacang-kacangan
Jenis makanan terakhir yang disebutkan Dr. Sethi adalah kacang-kacangan seperti kenari dan almond.
Selain tinggi serat dan protein, kacang juga kaya akan lemak sehat, vitamin, serta senyawa bioaktif yang bisa membantu menurunkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Menjadikan segenggam kacang sebagai camilan harian, campuran salad, atau pelengkap menu sarapan bisa menjadi kebiasaan kecil yang membawa manfaat besar bagi kesehatan.
Baca juga: Studi Baru: Rutin Olahraga Turunkan Risiko Kematian Pasien Kanker Usus
Makanan bukan satu-satunya faktor
Meski banyak penelitian menunjukkan bahwa pola makan sehat dapat membantu menurunkan risiko kanker, penting untuk diingat bahwa makanan hanyalah salah satu bagian dari gaya hidup sehat.
Faktor lain seperti gaya hidup aktif, manajemen stres, tidur cukup, serta pemeriksaan kesehatan secara rutin juga memainkan peran besar.
Konsultasi dengan tenaga medis tetap menjadi langkah utama dalam upaya pencegahan dan penanganan kanker.
Baca juga: Jenis Makanan Ini Bisa Mengurangi Risiko Radang Sendi, Apa Saja?
Pasalnya, setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda dan membutuhkan pendekatan yang sesuai.
Oleh karena itu, jadikan pola makan sehat sebagai bagian dari gaya hidup menyeluruh, bukan sebagai pengganti saran profesional dari dokter atau ahli gizi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
0 Komentar