Kesehatan,Tips
Tanpa Disadari, Berikut 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Menyebabkan Gagal Ginjal
/data/photo/2025/06/14/684d6652b26c2.jpg)
/data/photo/2025/06/14/684d6652b26c2.jpg)
KOMPAS.com - Sebagian orang tidak menyadari bahwa beberapa kebiasaan yang dilakukan sehari-hari ternyata bisa menyebabkan gagal ginjal.
Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, padahal organ ini berfungsi untuk membersihkan darah dan memproduksi urine.
Jika ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik maka limbah dan cairan akan menumpuk di dalam tubuh.
Dikutip dari laman resmi National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), orang yang mengalami gagal ginjal akan merasakan sejumlah gejala, seperti gatal dan sakit kepala.
Cara Masuk ke Studio Imersif Canggih di TIM, Gratis!
Gagal ginjal juga bisa menyebabkan pembengkakan di kaki, perasaan lelah, mual, kehilangan indra perasa, masalah tidur, mati rasa, kram otot, dan tidak mengeluarkan urine.
Lalu, apa saja kebiasaan yang menyebabkan gagal ginjal?
Baca juga: Dokter Spesialis Urologi Sebut Kanker Prostat Bisa Picu Gagal Ginjal, Apa Saja Gejalanya?
Kebiasaan yang menyebabkan gagal ginjal
Ginjal perlu dijaga kesehatannya karena organ ini memiliki fungsi lain untuk menyeimbangkan garam dan mineral dalam darah serta menghasilkan hormon yang membantu mengendalikan tekanan darah.
Berikut ini kebiasaan sehari-hari yang menyebabkan gagal ginjal:
1. Merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat merusak sel ginjal dan berkontribusi terhadap perkembangan nefropati diabetik pada perokok.
“Nikotin dalam rokok dan rokok elektrik memiliki efek toksik pada podosit yang memainkan peran penting dalam fungsi penyaringan ginjal,” ujar profesor emeritus kedokteran dan mantan Kepala Nefrologi di Miami Veterans Administration Medical Center Leopoldo Raij dikutip dari laman University of Miami, Jumat (21/3/2021).
“Jika Anda memiliki penyakit ginjal diabetes, nikotin dalam asap rokok akan meningkatkan risiko gagal ginjal,” tambahnya.
Raij menjelaskan, podosit menyaring protein dalam plasma supaya tidak bocor ke urine sehingga perannya penting bagi kesehatan ginjal.
Tubuh yang kehilangan terlalu banyak podosit berisiko mengalami nefropati diabetik dan gagal ginjal.
Raij menambahkan, sekitar 40 persen penderita diabetes mengembangkan penyakit ginjal diabetes dan merokok merupakan faktor risiko yang signifikan.
Baca juga: Jarang Disadari, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Menyebabkan Kanker Ginjal
2. Kurang minum air putih
Kurang minum air putih juga meningkatkan risiko terkena gagal ginjal.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Ika Purnamasari mengatakan, jika seseorang hanya sedikit mengonsumsi air putih, ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring darah.
Akibatnya, sisa-sisa metabolisme yang seharusnya dikeluarkan melalui sistem kemih bisa menumpuk di dalam ginjal.
Bila terjadi secara jangka panjang, hal ini dapat memicu terbentuknya batu ginjal hingga berujung pada gagal ginjal.
“Jadi mengonsumsi air putih 2 - 2,5 liter per hari sangat diperlukan tubuh demi menunjang fungsi utama ginjal dalam membuang racun,” kata Ira dikutip dari laman UM Surabaya, Senin (29/8/2022).
“Penting bagi kita untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Selain menghilangkan rasa haus, juga mencegah timbulnya berbagai gangguan kesehatan yang dapat merugikan tubuh,” tambahnya.
Baca juga: Hipertensi Sebabkan Gagal Ginjal atau Sebaliknya? Ini Kata Dokter
3. Kurang tidur
Kebiasaan begadang yang membuat waktu tidur berkurang dapat menyebabkan gagal ginjal.
Mengutip laman resmi Universitas Airlangga (Unair), Selasa (24/5/2022), orang yang tidur kurang dari lima jam dan lebih dari delapan jam sehari berisiko tinggi terkena gagal ginjal kronis.
Guru Besar Kedokteran Unair Prof Djoko Santoso mengatakan, studi epidemiologi terbesar yang melibatkan 200.000 pasien menunjukkan, durasi tidur yang pendek dan terlalu panjang, serta kualitas tidur yang buruk berhubungan dengan meningkatnya insidensi gagal ginjal kronis.
Khusus populasi Asia, orang yang memiliki latar pendidikan baik dan tidak merokok memiliki hubungan yang positif antara tidur dan perkembangan gagal ginjal kronis.
Selain itu, orang yang sudah didiagnosis mengalami gagal ginjal kronis dengan end stage renal disease (ESRD) atau gagal ginjal tahap akhir juga bisa mengalami gangguan tidur.
Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Batu Ginjal? Ini Kata Dokter dan Penelitian
4. Tidak menjaga tekanan darah
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyempitkan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah berkurang.
Kondisi tersebut berpotensi merusak dan melemahkan pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk ginjal.
Dikutip dari laman resmi NIDDK, kerusakan pada pembuluh darah ginjal membuat ginjal tidak berfungsi secara baik.
Dengan begitu, ginjal tidak dapat membuang semua limbah dan cairan berlebih dari tubuh.
Cairan berlebih dalam pembuluh darah akan meningkatkan tekanan darah lebih jauh, menciptakan siklus yang berbahaya, dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut yang berujung pada gagal ginjal.
Baca juga: Minum Air Berlebihan Bisa Ganggu Fungsi Ginjal, Ini Kata Dokter...
5. Mengonsumsi terlalu banyak gula
Mengonsumsi terlalu banyak gula, baik dari makanan atau minuman mengandung pemanis, dapat menyebabkan gagal ginjal.
Hal tersebut terjadi karena asupan tinggi gula bisa meningkatkan tekanan darah sehingga ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan mengeluarkan kelebihan glukosa dari aliran darah.
“Seiring waktu, peningkatan beban kerja ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal, yang bermanifestasi sebagai proteinuria, CKD (penyakit ginjal kronis), dan akhirnya ESRD (gagal ginjal stadium akhir),” kata Konsultan Nefrologi, Dokter Transplantasi Ginjal Rumah Sakit Umum Bhailal Amin, India Kamlesh Parikh dikutip dari India Today, Kamis (14/3/2024).
“Oleh karena itu, menjaga pola makan seimbang rendah gula sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal, terutama bagi mereka yang menderita diabetes atau yang cenderung mengalami masalah ginjal," tambahnya.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi umum mengenai kebiasaan sehari-hari yang dapat berdampak pada kesehatan ginjal.
Informasi yang disajikan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, diagnosis, atau perawatan medis profesional.
Jika Anda memiliki keluhan kesehatan atau gejala yang mengarah pada gangguan ginjal, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten.
Baca juga: Studi Sebut Vaksin Covid-19 Bantu Kurangi Risiko Komplikasi Ginjal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar