Kesehatan
14 Tanda Kekurangan Vitamin D yang Jarang Disadari
/data/photo/2025/02/14/67aee20879fb1.png)
/data/photo/2025/02/14/67aee20879fb1.png)
KOMPAS.com - Vitamin D berperan penting bagi tubuh, terutama untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Sayangnya, banyak yang tidak menyadari bahwa dirinya berpotensi mengalami kekurangan vitamin D. Hal ini karena kekurangan vitamin D sulit didiagnosis dan tidak menimbulkan gejala.
Dalam beberapa kasus, gejalanya juga tumpang tindih dengan kondisi kesehatan lainnya sehingga jarang disadari.
Dilansir dari Cleveland Clinic, kekurangan vitamin Di bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya tidak mendapat asupan vitamin D yang cukup dari makanan dan sinar Matahari, tubuh tidak menyerap vitamin D dengan benar, atau bisa juga karena kondisi medis tertentu, seperti penurunan berat badan dan konsumsi obat-obatan.
Cara Masuk ke Studio Imersif Canggih di TIM, Gratis!
Kondisi kekurangan vitamin D yang dibiarkan dalam jangka panjang bisa memicu terjadinya osteoporosis, melemahkan fungsi otot, rambut rontok, hingga lelah dan lesu.
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Zullies Ikawati mengatakan, idelanya, vitamin D dikonsumsi per hari dengan dosis sebagai berikut:
- Anak-anak dan dewasa: 600 IU (15 mcg)/hari
- Lansia: 800 IU (20 mcg)/hari.
"Dosis aman maksimal (tolerable upper intake level) untuk dewasa adalah 4.000 IU/hari. Sedangkan untuk anak-anak tergantung usia, maksimal 1.000–3.000 IU/hari," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (19/5/2025).
Lantas, apa saja gejala kekurangan vitamin D yang perlu diwaspadai?
Baca juga: 5 Kelompok Orang Ini Disarankan Minum Vitamin D Lebih Banyak, Siapa Saja?
Tanda kekurangan vitamin D
Salah satu cara untuk mengetahui apakah tubuh mengalami kekurangan vitamin D adalah dengan melakukan tes kadar vitamin D dalam darah.
Terlebih lagi, jika tubuh telah menunjukkan tanda gejala kekurangan vitamin D.
Berikut adalah 14 tanda kekurangan vitamin D dalam tubuh yang penting dikenali:
1. Mudah lelah
Dilansir dari Health, kekurangan vitamin D dan kelelahan saling berkaitan. Namun, tidak jelas mengapa kadar vitamin D yang rendah bisa membuat seseorang mudah lelah.
Meski demikian, peneliti tetap menyarankan agar mengonsumsi suplemen D untuk membantu mengurangi rasa lelah.
2. Tubuh rentan sakit
Gejala berikutnya dari kekurangan vitamin D adalah tubuh menjadi mudah terserang penyakit.
Beberapa studi menemukan hubungan antara tingkat keparahan penyakit yang lebih tinggi pada pasien di unit ICU dengan kadar vitamin D yang rendah.
Keterkaitan ini diteliti kembali setelah Covid-19 terjadi. Hasilnya, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kekurangan gizi mungkin memiliki risiko lebih tinggi tertular Covid-19 dan menjadi rentan sakit.
Baca juga: Cegah Kekurangan Vitamin D dengan Konsumsi 7 Makanan Ini
3. Sakit punggung
Gejala nyeri punggung di bagian bawah merupakan salah satu keluhan kekurangan vitamin D yang harus diwaspadai.
Kondisi ini terjadi karena hilangnya kekuatan otot yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan pada otot punggung dan leher sehingga menyebabkan nyeri punggung.
Beberapa ahli menyarankan pemeriksaan kekurangan vitamin D pada pasien yang mengalami keluhan nyeri punggung. Pengobatan dengan mengonsumsi vitamin D disebut mampu meredakan gejala ini.
4. Otot melemah
Kebutuhan vitamin D yang tidak tercukup dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gejala kehilangan kekencangan otot, atrofi (kehilangan otot), kelemahan, dan nyeri.
Dampak dari kehilangan massa otot ini bisa membuat tubuh rentan terjatuh.
Baca juga: Studi Ungkap Konsumsi Omega-3 dan Vitamin D Bisa Perlambat Penuaan
5. Rambut rontok
Gejala berikutnya dari kekurangan vitamin D adalah kerontokan. Hal ini karena vitamin D berperan penting dalam mengatur siklus rambut, termasuk regenerasi rambut.
Ketika tubuh kekurangan vitamin D, maka pertumbuhan rambut akan menjadi lebih lambat.
Di sisi lain, kerontokan juga bisa disebabkan karena alopecia, yakni kelainan autoimun yang menyebabkan rambut rontok.
Dengan dengan alopecia memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah dan salah satu pengobatan yang dianjurkan adalah mengonsumsi vitamin D.
6. Osteoporosis
Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan osteomalasia pada orang dewasa. Osteomalasia adalah suatu kondisi medis yang menyebabkan pelunakan tulang.
Kondisi ini dapat mengakibatkan hilangnya kepadatan tulang yang menyebabkan osteoporosis dan fraktur (patah tulang).
Baca juga: Apakah Penggunaan Tabir Surya Menghalangi Pembentukan Vitamin D dalam Tubuh?
7. Depresi
Sebuah penelitian yang membahas soal apakah mengonsumsi suplemen vitamin D dapat memperbaiki gejala depresi mengungkap, kekurangan vitamin D bisa ditandai dengan depresi.
Penelitian dan tinjauan lainnya menunjukkan, orang dengan kekurangan vitamin D mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi.
8. Eksim
Vitamin D dapat memengaruhi sistem imun dan fungsi penghalang kulit yang penting untuk perkembangan eksim.
Eksim adalah sekelompok kondisi kulit kronis yang dapat menyebabkan peradangan, iritasi, dan pembengkakan.
Kondisi ini dikaitkan dengan sedikitnya kadar vitamin D dalam tubuh.
Baca juga: Benarkah Kekurangan Vitamin D Bisa Picu Rambut Rontok, Anemia, dan Stunting?
9. Penambahan berat badan
Vitamin D yang rendah dikaitkan dengan penambahan berat badan.
Studi menemukan, orang yang mengalami obesitas memiliki kemungkinan 35 persen lebih besar mengalami kekurangan vitamin D dibandingkan mereka yang tidak mengalami obesitas.
Penderita obesitas juga memiliki kemungkinan 24 persen lebih besar mengalami kekurangan vitamin D dilangding mereka yang memiliki berat badan ideal.
Akumulasi vitamin D dalam jarigan adiposa dapat menjelaskan mengapa orang dengan obesitas memiliki kadar vitamin D dalam darah yang rendah. Hal ini terjadi karena sel lemak menahan vitamin dan tidak melepaskannya secara efisien ke dalam darah.
Baca juga: Apa Saja Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D?
10. Penyakit gusi
Vitamin D berperan penting untuk menjaga kesehatan gusi karena membantu tubuh menyerap kalsium.
Sebaliknya, kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan risiko periodontitis. Periodontitis adalah penyakit gusi yang menyebabkan radang gusi.
Dengan mengonsumsi vitamin D, efek peradangan dan mineralisasi pada jaringan di sekitar gigi akan berkurang.
11. Kerusakan gigi
Selain gusi, vitamin D juga sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi. Kekurangan vitamin D dapat melemahkan gigi dan membuat gigi lebih rentan berlubang dan patah.
Sebuah studi meneliti hubungan antara vitamin D dengan karies gigi, salah satu jenis kerusakan gigi. Hasilnya, risiko karies gigi meningkat seiring dengan kadar vitamin D yang sangat rendah.
Baca juga: Kelompok yang Perlu dan Tidak Perlu Mengonsumsi Vitamin D, Ini Daftarnya
12. Infeksi salurah kemih
Gejala kekurangan vitamin D berikutnya adalah munculnya infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada bayi perempuan saat lahir.
ISK adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan bisa menyerang bagian tubuh manapun dari sistem kemih, termasuk termasuk kandung kemih, ginjal, ureter, dan uretra.
Pada dasarnya, vitamin D membantu mencegah infeksi dengan membantu tubuh memproduksi antibiotik alami.
13. Inkontinensia
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan melemahnya otot pada dasar panggul, otot-otot yang menopang kandung kemih, vagina, rahim, dan rektum.
Sebuah meta analisis menemukan bahwa kadar vitamin D pada orang dengan gangguan dasar panggul secara signifikan lebih rendah daripada kadar pada orang tanpa gangguan tersebut.
Gangguan dasar panggul meliputi inkontinensia urin dan inkontinensia fekal, serta prolaps organ panggul. Prolaps organ panggul terjadi ketika otot panggul melemah dan jatuh lebih rendah di panggul, terkadang menonjol ke dalam vagina.
Penelitian lebih lanjut menemukan kemungkinan adanya hubungan antara vitamin D dengan kondisi ini.
Baca juga: Penting untuk Fungsi Tubuh, Berapa Jumlah Ideal Vitamin D yang Dibutuhkan Setiap Hari?
14. Rakhitis
Rakhitis adalah pelunakan dan pelemahan tulang pada anak-anak. Kondisi ini terjadi karena kekurangan vitamin D yang berkepanjangan dan bisa diwariskan.
Apabila rakhitis gizi didiagnosis, suplementasi dengan kalsium dan vitamin D dapat memperbaiki sebagian besar kerusakan tulang dalam beberapa bulan, terkadang dalam beberapa hari.
Akademi Dokter Anak Amerika merekomendasikan agar semua bayi, anak-anak, dan remaja menerima asupan harian minimal 400 unit internasional (IU) vitamin D.
Itulah beberapa tanda kekurangan vitamin D yang bisa menjadi sinyal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar