Skip to main content
728

Vaksin HPV Aman dan Penting untuk Remaja, Ini Kata Dokter Kandungan - Kompas

  Kesehatan,

Vaksin HPV Aman dan Penting untuk Remaja, Ini Kata Dokter Kandungan

KOMPAS.com - Sebagian masyarakat masih menganggap vaksin HPV sebagai pilihan tambahan, bahkan memunculkan berbagai keraguan.

Padahal, vaksin ini merupakan kebutuhan medis yang direkomendasikan untuk mencegah kanker serviks sejak usia remaja.

Vaksin HPV menjadi salah satu langkah pencegahan utama terhadap kanker serviks, yang hingga kini masih menjadi penyebab kematian tertinggi kedua akibat kanker pada perempuan di Indonesia. 

“Vaksin HPV bukan untuk orang yang sudah terkena, tapi untuk mencegah sebelum ada infeksi,” ujar dr. Brian Prima Artha, Sp.OG(K), dalam talkshow Instagram Kementerian Kesehatan RI, Selasa (8/7/2025).

Anwar Ibrahim Kecam Tarif Trump di Depan Para Menteri ASEAN

Ia menegaskan bahwa pemberian vaksin ini paling efektif jika dilakukan sebelum seseorang aktif secara seksual.

Baca juga: POGI: Vaksin HPV Tidak Sebabkan Kemandulan dan Menopause Dini, Itu Hoaks

Vaksin tidak mengobati, tapi mencegah infeksi

Salah satu miskonsepsi yang masih beredar di masyarakat adalah anggapan bahwa vaksin HPV diberikan untuk mengobati infeksi.

Padahal, vaksin ini tidak bekerja menyembuhkan, melainkan mencegah infeksi virus sebelum masuk ke tubuh.

“Kalau seseorang sudah terkena HPV, vaksin tidak ada gunanya. Karena dia tidak berfungsi untuk mengobati, tapi untuk membentuk kekebalan tubuh sebelum ada paparan virus,” jelas Brian.

Oleh karena itu, vaksinasi dilakukan pada usia 11–13 tahun, ketika individu belum aktif secara seksual dan sistem imun masih mampu merespons perlindungan dengan optimal.

Baca juga: Dokter: Pap Smear Tahunan dan Vaksin HPV Wajib untuk Cegah Kanker Serviks

Vaksin HPV tidak mendorong perilaku seksual dini

Sebagian orangtua masih merasa ragu memberikan vaksin HPV kepada anak usia sekolah karena takut anak justru terdorong melakukan aktivitas seksual lebih awal. Namun, menurut Brian, anggapan ini tidak didasari bukti medis.

Vaksinasi ini bukan berarti memberikan izin untuk melakukan hubungan seksual. Justru kita ingin melindungi mereka sebelum itu terjadi,” tegasnya.

Vaksin HPV adalah bagian dari perlindungan kesehatan, seperti halnya imunisasi dasar lainnya. Tujuannya bukan mengatur perilaku, tapi mencegah risiko jangka panjang yang bisa mengancam jiwa.

Baca juga: Cegah Kanker Serviks, Ini Tantangan Imunisasi HPV di Sekolah Dasar

Diberikan secara gratis melalui program nasional

Saat ini, vaksin HPV telah masuk dalam program imunisasi rutin pemerintah dan diberikan secara gratis untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Pemberian dilakukan dalam dua dosis dengan jarak minimal enam bulan.

“Melalui program ini, kita ingin menurunkan angka kejadian kanker serviks di masa mendatang. Semakin banyak yang divaksin, semakin luas perlindungan yang terbentuk,” ujar Brian.

Penting untuk diketahui bahwa vaksin ini sudah melalui uji keamanan dan dinyatakan aman diberikan pada usia anak dan remaja.

Baca juga: Remaja Jadi Sasaran Vaksin HPV: Ini Alasan Pentingnya Diberikan Sejak Dini

Tidak ada efek jangka panjang yang berbahaya, dan manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya.

Vaksin HPV bukan sekadar pilihan tambahan, tapi langkah pencegahan medis yang direkomendasikan sejak dini.

Pemberian vaksin ini aman, tidak mendorong perilaku seksual dini, dan menjadi bagian penting dari upaya menurunkan angka kanker serviks di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Bikin Merinding, Yel-yel TNI Satgas Konga XX-U Kongo yang Menggelegar

Posting Komentar

0 Komentar

Opsitek

728