Kesehatan,
Terjebak Mitos, Banyak Orang Tak Divaksin dan TBC Terus Menular
/data/photo/2025/05/12/6821abd5aaeb6.jpg)
/data/photo/2025/05/12/6821abd5aaeb6.jpg)
KOMPAS.com – Mitos seputar vaksin masih menjadi tantangan dalam upaya penanggulangan tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
Salah satu yang kerap muncul adalah anggapan bahwa vaksin tidak alami dan justru bisa membahayakan tubuh.
Padahal, vaksin adalah bentuk perlindungan yang sangat penting untuk mencegah penyakit menular seperti TBC.
“Vaksin itu justru cara alami untuk melatih sistem imun kita agar siap menghadapi ancaman yang sebenarnya,” kata edukator farmasi apt. Rahmat Hidayat, S.Farm., MSc, dalam program Kemencast yang disiarkan kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Minggu (22/6/2025).
3 Jemaah Haji Indonesia Hilang di Arab Saudi, Keberadaan Terus Dicari
Baca juga: Uji Klinis Vaksin TBC M72 Masuki Tahap Kunci, Indonesia Libatkan 2.095 Partisipan
Vaksin bukan racun, tapi pelatihan untuk sistem imun
Menurut Rahmat, vaksin bekerja dengan cara memperkenalkan bagian dari kuman penyakit yang sudah dilemahkan atau dimodifikasi ke dalam tubuh.
Tujuannya adalah agar sistem imun bisa belajar mengenali musuh tersebut dan membentuk antibodi yang sesuai.
“Tubuh akan menganggap vaksin sebagai benda asing, lalu membentuk antibodi. Proses ini membuat tubuh menyimpan memori imun, sehingga saat bakteri TBC yang sebenarnya datang, tubuh sudah siap melawan,” jelasnya.
Salah satu bentuk vaksin TBC yang saat ini digunakan adalah vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin), yang diberikan kepada bayi dan anak-anak untuk mencegah bentuk TBC berat seperti TBC meningitis dan TBC miliar.
Baca juga: Bukan Kelinci Percobaan, Ini Alasan Indonesia Ikut Uji Klinis Vaksin TBC
Kenapa masih ada yang ragu divaksin?
Rahmat menilai keraguan masyarakat terhadap vaksin seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman.
Banyak orang menganggap vaksin hanya perlu diberikan saat seseorang sakit, atau bahkan memilih “cara alami” tanpa intervensi medis.
“Padahal justru vaksin itu bagian dari mekanisme alami tubuh untuk bertahan. Vaksin tidak membuat kita sakit, tapi menyiapkan tubuh untuk mencegah penyakit,” tegasnya.
Mitos lain yang beredar juga menyebut vaksin dapat menyebabkan efek samping berbahaya.
Namun, menurut Rahmat, efek yang umum terjadi seperti demam ringan atau nyeri di area suntikan adalah bentuk respons normal tubuh terhadap proses pembentukan kekebalan.
Baca juga: Vaksin M72, Harapan Baru untuk Atasi Tuberkulosis pada Remaja dan Dewasa
Peran vaksinasi dalam cegah penularan TBC
Vaksin tidak hanya melindungi individu, tetapi juga memutus rantai penularan dalam masyarakat. Konsep ini dikenal sebagai herd immunity atau imunitas kawanan.
Ketika sebagian besar populasi terlindungi melalui vaksinasi, penyebaran penyakit akan menurun drastis.
“Kalau hanya satu dua orang yang divaksin, penularan akan tetap terjadi. Tapi kalau mayoritas sudah punya perlindungan, maka ketika bakteri TBC masuk, penyebarannya bisa diblokir,” ujar Rahmat.
Karena itu, vaksinasi menjadi langkah penting dalam mengendalikan TBC, terutama di Indonesia yang saat ini menempati peringkat kedua tertinggi kasus TBC di dunia.
Meski vaksin BCG telah lama digunakan, Rahmat mengungkapkan bahwa vaksin ini belum cukup untuk melindungi orang dewasa dari TBC aktif.
Oleh sebab itu, vaksin baru seperti M72 sedang dikembangkan dan diuji klinis, termasuk di Indonesia.
“BCG hanya efektif mencegah TBC berat pada anak. Untuk orang dewasa yang berisiko mengalami reaktivasi TBC laten, kita perlu vaksin tambahan,” katanya.
Vaksin M72 dirancang untuk mencegah infeksi laten berkembang menjadi aktif, yang merupakan penyebab utama penularan TBC antar manusia.
Kompas.com telah mendapatkan izin dari Kemenkes untuk mengutip isi dan pernyataan dalam program Kemencast yang ditayangkan di kanal YouTube resmi Kementerian Kesehatan RI, Minggu (26/6/2025).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Iran Konfirmasi 935 Orang Tewas akibat Serangan Israel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar