KEK Sanur Menjadi Terobosan Wisata Kesehatan Pertama Di Indonesia

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali (Foto: ANTARA/HO-InJourney)
ThePhrase.id – Pemerintah Indonesia telah meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur pada 25 Juni 2025 di Bali Beach Convention, menandai babak baru dalam transformasi sektor pariwisata dan kesehatan nasional.
KEK ini menjadi KEK Kesehatan pertama di Indonesia dan diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi melalui pengembangan layanan kesehatan bertaraf internasional yang terintegrasi dengan fasilitas pariwisata premium.
Dalam sambutannya Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dinilainya sebagai langkah penting dalam membangun kemandirian bangsa.
“Ini adalah satu terobosan yang pertama kali di Republik kita, mencanangkan sebuah KEK yang diperuntukkan untuk pelayanan kesehatan yang bertaraf internasional,” jelasnya melalui keterangan tertulis pada setkab.go.id.
Prabowo menambahkan bahwa KEK Sanur menjadi jawaban konkret atas tantangan besar, yakni arus keluar devisa hingga Rp150 triliun per tahun akibat masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri.
KEK Sanur dikelola oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) dan berdiri di atas lahan seluas 41,26 hektar di Denpasar Selatan, tepat di tepi Pantai Sanur dan Pantai Segara Ayu. Lokasinya yang strategis dan terhubung langsung dengan jalan utama seperti Jl. Bypass Ngurah Rai menjadikan KEK ini mudah diakses dari berbagai wilayah di Bali.
Kawasan ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 sebagai KEK Kesehatan dan KEK Pariwisata.
Melansir Antara, CEO InJourney, Maya Watono, menjelaskan bahwa KEK Sanur menjadi flagship project perusahaan dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat wisata kesehatan regional.
"Kami memproyeksikan KEK Sanur dapat membuka kesempatan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong peningkatan jumlah wisatawan mancanegara untuk berwisata dan berobat ke Indonesia," jelas Maya.

Saat ini, KEK Sanur telah menarik investasi kumulatif sebesar Rp4,42 triliun sejak penetapannya, dengan realisasi tahun berjalan mencapai Rp167 miliar. Hingga kuartal I 2025, KEK Sanur telah menciptakan 3.822 lapangan kerja, dengan tambahan 373 pekerjaan baru di tahun 2025.
Dalam rencana jangka panjang, KEK Sanur ditargetkan menyerap lebih dari 18.375 tenaga kerja langsung dan 25.272 tidak langsung dengan proyeksi total investasi mencapai Rp10,2 triliun.
Berbagai insentif khusus diberikan bagi pelaku usaha di dalam KEK, antara lain tax holiday selama 20 tahun, pembebasan bea masuk barang modal, serta kemudahan izin tenaga medis asing dan diaspora Indonesia.
Hingga saat ini, sudah diterbitkan Surat Izin Praktik Dokter (SIP) untuk 125 dokter, termasuk 11 dokter asing dan 11 diaspora. Selain itu, telah diimplementasikan skema khusus untuk alat kesehatan (Special Access Scheme/SAS) serta relaksasi regulasi untuk obat-obatan dan teknologi medis impor.
KEK Sanur telah dilengkapi dengan Bali International Hospital (BIH), rumah sakit modern yang bekerja sama dengan institusi medis global seperti Icon Cancer Centre, Sapporo Cardiovascular Clinic, dan Innoquest. Hingga pertengahan Juni 2025, BIH telah melayani 1.425 pasien dengan 60% di antaranya merupakan warga negara asing yang menunjukkan posisi strategis KEK Sanur sebagai destinasi rujukan wisata medis global.
Selain BIH, kawasan ini juga akan menjadi lokasi pengembangan Alster Lake Clinic (ALC), pusat terapi sel dan riset regeneratif. Fasilitas unggulan lainnya meliputi pusat layanan medis internasional (International Medical Facility), Center of Excellence untuk bidang jantung, onkologi, saraf, gastroenterologi, ortopedi, serta layanan khusus seperti stem cell, bedah estetika, fertilitas, mata, dan geriatri.
Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, sekitar 2 juta masyarakat Indonesia mencari layanan kesehatan ke luar negeri setiap tahun, dengan 74% dari mereka berobat ke Singapura dan Malaysia. Erick menilai kehadiran KEK Sanur dapat membalik arus wisata medis dari outbound menjadi inbound, sekaligus mengurangi defisit devisa negara.
Tak hanya unggul di bidang kesehatan, KEK Sanur juga dilengkapi akomodasi hotel bintang lima seperti The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel—hotel tertinggi di Bali dengan 10 lantai dan 274 kamar.
Dengan infrastruktur lengkap dan insentif kompetitif, KEK Sanur menjadi simbol optimisme Indonesia dalam mencapai visi pertumbuhan ekonomi 8% dan Indonesia Emas 2045. [fa]
0 Komentar