Cegah TBC Berat pada Anak, Cukupkah Vaksin BCG Sekali Seumur Hidup? - Halaman all - TribunNews - Berbagi Informasi
powered by Surfing Waves

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 03 Juli 2025

Cegah TBC Berat pada Anak, Cukupkah Vaksin BCG Sekali Seumur Hidup? - Halaman all - TribunNews

  Kesehatan

Cegah TBC Berat pada Anak, Cukupkah Vaksin BCG Sekali Seumur Hidup? - Halaman all - TribunNews

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyakit tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan serius dalam dunia kesehatan global, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. 

Salah satu upaya yang telah lama digunakan untuk mencegah penyakit ini adalah vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG).  

Tapi, sebenarnya bagaimana vaksin ini bekerja dan cukupkah disuntikkan sekali untuk seumur hidup? 

Baca juga: Sama-Sama untuk TBC, Ini Beda Vaksin BCG dengan M72 yang Diuji Coba Bill Gates di Indonesia 

Terkait hal ini edukator farmasi apt. Rahmat Hidayat, S.Farm., MSc dalam program Kemencast di kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, beri penjelasan. 

TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, jenis bakteri yang sangat kuat dan tahan terhadap banyak sistem pertahanan tubuh manusia.

Ia memiliki dinding sel yang tebal, menyerupai jamur, sehingga sulit dihancurkan. Inilah yang menyebabkan pengobatan TBC bisa berlangsung berbulan-bulan, tidak seperti infeksi bakteri biasa.

Untuk menghadapi ancaman ini, dunia kesehatan mengembangkan vaksin BCG, atau Bacillus Calmette-Guérin. 

Vaksin ini berasal dari mikrobakterium yang dilemahkan dan pertama kali dikembangkan oleh para peneliti dari Prancis. 

“Dia dimasukkan ke dalam tubuh, ternyata menghasilkan antibodi, meskipun tidak terlalu spesifik,” jelasnya, Rabu (2/6/2025). 

BCG terbukti efektif terutama dalam mencegah TBC berat, seperti TB meningitis dan TB miliar yang menyerang otak dan organ tubuh lainnya. 

Karena itulah, vaksin BCG diberikan kepada bayi sejak lahir atau sebelum usia dua bulan, ketika sistem imun mereka belum terbentuk secara sempurna.

Cara Kerja Vaksin BCG

Ketika vaksin BCG dimasukkan ke dalam tubuh anak, sistem imun akan mengenalinya sebagai benda asing. 

Hal ini akan memicu aktivasi limfosit B yang kemudian memproduksi antibodi. Proses ini juga membentuk “memori imun”.

Sehingga jika suatu saat tubuh kembali diserang oleh bakteri TB, sistem imun bisa merespons lebih cepat dan efektif.

Namun, TBC memiliki sifat yang unik. Setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri TB bisa bertahan dalam kondisi laten, yaitu tidak menunjukkan gejala sama sekali. 

“Dia akan mengendap di paru-paru, lalu bisa menyebar lewat aliran darah ke organ lain. Tapi gejala baru muncul setelah jumlahnya mencapai puluhan ribu,” jelasnya.

Dalam kondisi laten ini, TB belum aktif dan tidak menular, tetapi berisiko tinggi menjadi aktif di kemudian hari, terutama jika daya tahan tubuh melemah. 

Inilah yang menjadi tantangan vaksin BCG—karena efektivitasnya lebih kuat mencegah TBC berat pada anak-anak, namun tidak cukup untuk mencegah aktivasi kembali TBC laten pada orang dewasa.

Apakah Cukup Sekali Vaksin Sepanjang Hidup?

“Vaksin BCG sangat efektif untuk bayi dan anak, dengan efektivitas antara 59 persen sampai 70 persen dalam mencegah TBC berat,” ujarnya. 

Namun, seiring bertambahnya usia, perlindungan dari vaksin ini berkurang. 

Orang dewasa yang terinfeksi TBC dalam fase laten tetap berisiko mengembangkan penyakit aktif.

Karena itu, dunia kedokteran saat ini sedang mengembangkan vaksin baru. 

Tujuannya bukan menggantikan BCG, tapi melengkapinya. 

Vaksin baru ini dirancang khusus untuk orang dewasa.

Terutama mereka yang sudah terinfeksi TB laten agar infeksi tersebut tidak berkembang menjadi penyakit aktif yang menular dan membahayakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman